Puisi

AL-QURAN itu kalimat cinta, cinta Allah untuk hamba-Nya, padanya kebenaran, padanya keindahan, jika difahami dan diamalkan, jika dihayati dan diperjuangkan.

TENGAH hari itu gugur butiran air mata di wajahmu, hibanya hati melepaskan Rasul pergi, bukan tidak reda, tapi itulah hati seorang isteri pasti ada rasa cinta! kerana itu adanya air mata.

KUTADAH telapak tanganku, Jari-jemari selalu menggengam piala dosa

WAKTU berpacu cepat, di lorong balapan hayat, menuju ke garis penamat, kita tak sempat menghambat, detik bergegas pantas melesat.

SETELAH mata menguyurkan hujan di pusara kemanusiaan sekuntum bunga tumbuh tiba-tiba pada dadamu yang luka, Gaza engkau mengirim cerita terkumpul

KETIKA awan menutupi cahaya mentari,

engkau boleh melihat ke langit

dengan merasakan indah sebuah ciptaan

mendabikkan dirimu umpama dunia ini dalam genggaman.

CERMIN mengajar kita

kenal siapa kita

yang sebenar

dan

muhasabah diri

sebelum kita dipanggil ilahi

HIDUPKU terus saja meniti permatang,
perjuangan menjernih embun yang terjaga saat pagi,
dalam irama keinsafan muncul di batin setelah terhantuk pedih,
menerangi anak-anak bangsa agar tak diselubungi kelam,